Umbul-umbul 17 Agustus.

Sejak memasuki bulan Agustus, umbul-umbul, baliho, bendera, gapura, ramai menghiasi kampung-kampung dan kota-kota. Di desa-desa kadang lebih hebat termasuk pertandingan-pertandingan olah raga, kesenian, panjat pinang, lomba balap karung, lomba menangkap ikan di kolam, menangkap bebek atau ayam di kolam dan sebagainya. Rakyat begitu bersemangat,termasuk menyumbang aneka acara 17 Agustusan.
Di tingkat negara biasanya ada pidato Presiden Di DPR ,MPR dan Pejabat-Pejabat Tinggi Negara menyaksikannya.Tahun ini ada ciri memberi isyarat tentang jiwa para pejabat,lagu Indonesia Raya tertinggal,seolah-olah Para Pejabat Tinggi kakikatnya hanya mengejar kepentingan golongan,partainya saja,bukan mengutamakan rakyat jelata.Hal ini karena mereka hanya membangun badannya saja,lupa membangun jiwanya.Pembangunan badannya maju luar biasa.Lihatlah jembatan Suramdu,sekarang akan membangun lagi jembatan menghubungkan Jawa Sumatra,belum bangunan gedung-gedung bertingkat,jalan-jalan tol,pelabuhan,bandara dan sebagainya,tetapi....semuanya lahan korupsi para pejabat,kemaksiatan meraja lela,aborsi juara dunia,bunuh diri juara dunia,korupsi juara dunia ,homo seks meraja lela.
Isyarat-isyarat yang perlu direnungkan lihatlah kebakaran tiap hari disetiap kota tak henti-hentinya,termasuk hutan.Apakah kebakaran rumah,pabrik,pasar,kendaraan.Belum pesawat yang berjatuhan,kapal yang tenggelam,dan kerusuhan dimana-mana tak henti-hentinya.Allah Swt. mengungkap dalam surah al-Isra [17] : 17-17 ;

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. dan cukuplah Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha melihat dosa hamba-hamba-Nya.